Varises, kondisi di mana pembuluh darah menjadi bengkak dan terlihat jelas di bawah kulit, sering dianggap sebagai masalah estetika. Namun, Dr. Vito A. Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC dari Jakarta Varices Clinic mengungkapkan bahwa ini lebih dari sekadar masalah penampilan. Dalam wawancara eksklusif ini, beliau menjelaskan beberapa sebab utama terjadinya varises.
Pertama, faktor genetik berperan penting. “Varises sering kali bersifat herediter,” ujar Dr. Damay. “Jika orang tua Anda memiliki varises, risiko Anda untuk mengalaminya juga meningkat.” Kedua, gaya hidup yang tidak aktif juga menjadi penyebab utama. Kurangnya aktivitas fisik dapat melemahkan otot-otot di kaki, yang berperan dalam membantu aliran darah kembali ke jantung. “Berdiri atau duduk dalam waktu lama tanpa pergerakan dapat memperburuk kondisi ini,” tambah Dr. Damay.
Terakhir, usia dan perubahan hormonal juga mempengaruhi risiko varises. Dinding pembuluh darah cenderung melemah seiring bertambahnya usia. Pada wanita, perubahan hormonal selama kehamilan, menstruasi, dan menopause dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah. Dr. Damay menekankan pentingnya pemeriksaan dan konsultasi dini untuk pencegahan dan pengelolaan varises. “Pengenalan dini gejala dan perubahan gaya hidup dapat membuat perbedaan besar dalam mencegah perkembangan kondisi ini,” tutup beliau.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang penyebab varises, kita dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan pembuluh darah kita.
